Posted by : arif
Rabu, 26 Februari 2014
Fan~subber/Fansubs, kata ini mungkin akrab di telinga para J-Lover terutama di kalangan pecinta anime, dorama, movie dan serial tokusatsu
dan mungkin juga dari kalangan J-Pop Idol. Apa sih sebenarnya
Fan~Subber [FS] itu? FS adalah kumpulan beberapa orang yang secara
“SUKARELA” mendedikasikan kelebihannya dalam berbahasa [baik Inggris
maupun bahasa lain] untuk membantu sesamanya dengan cara menerjemahkan
sebuah naskah/artikel/subtitle ke dalam bahasa kita, bahasa
Indonesia agar film/drama/artikel/berita tersebut dapat lebih mudah
dimengerti. Dan mereka tidak menerima upah dari pihak manapun. Hanya
ucapan terima kasih bentuk penghargaan yang mereka harapkan dan mungkin
sedikit donasi serelanya yang terkadang kita lihat di beberapa website
penyedia subtitle untuk mempertahankan website tersebut
Kenapa mereka para FS mau melakukan ini ? Jika dijabarkan mungkin ada beberapa jawaban, seperti “Suka
membantu orang lain, agar masyarakat Indonesia juga dapat menikmati
tayangan dari Jepang tanpa harus bersusah payah dan menerka-nerka apa
yang idola mereka bicarakan dalam film/drama/anime tersebut, agar
tayangan dari Negeri Sakura bisa lebih dikenal masyarakat, menerapkan
sekaligus belajar bahasa secara intensif” dan masih banyak alasan
lainnya. Tapi satu kata yang dapat menjelaskan keseluruhannya adalah
“Kebesaran Hati”. Kenapa demikian ? Membuat subtitle untuk sebuah
film bukanlah hal yang mudah, cepat dan dapat dilakukan oleh semua
orang. Butuh kesabaran yang ekstra tinggi, ketelitian yang mendalam dan
pemahaman bahasa yang lebih dibandingkan orang-orang pada umumnya.
Secara singkat akan kami jelaskan urutan pengerjaan sebuah subtitle untuk film. Dan untuk membuat subtitle, biasanya butuh kerjasama team, meski ada juga FS yang melakukan seluruh rangkaian ini sendirian.
TIMER/RE-TIMING
Tugas bagian ini adalah menyamakan
percakapan dengan kemunculan teks di video. Tentu anda pernah atau kerap
kali mengalami di mana saat percakapan sudah dimulai, tapi teksnya
terlambat muncul atau sebaliknya teksnya terlalu cepat. Bagian Re-timing ini bisa dibilang bagian yang cukup rumit dan butuh kesabaran serta ketelitian yang ekstra, apalagi kalau harus mengerjakan subtitle
film-film berdurasi panjang dan banyak percakapan yang terjadi. Untuk
perbandingan saja, untuk film berdurasi 30 menit, dibutuhkan waktu
kurang lebih 3 jam untuk pengerjaannya. Film panjang berdurasi 1 jam
hingga 2 jam bisa mencapai 2-3 hari. Syukur jika memang timing atau bentuk material mentah [RAW] dalam bahasa Inggris [atau bahasa lain] sudah tersedia, jadi bagian Re-timing hanya tinggal menyesuaikan dan mengecek ulang saja atau menyelipkan beberapa baris untuk pengenalan FS yang mengerjakan subtitle tersebut.
TRANSLATOR [Penerjemah]
Tugas
bagian ini juga tidak mudah. Biasanya mereka menonton dulu film ini
dari awal hingga akhir sehingga cukup tertanam di pikiran mereka tentang
apa yang akan mereka kerjakan. Setelah itu, mereka harus mencoba agar
bahasa yang akan mereka pergunakan tidak terlalu baku sehingga
menyulitkan orang-orang yang menikmati film ini dalam bahasa Indonesia.
Ingat, penggalan kata dan pengertian dari bahasa lain tidak seluruhnya
sama dan tidak seluruhnya dapat diterapkan ke dalam bahasa Indonesia,
sehingga kerap kali si translator harus mengubah kata-kata yang
diucapkan sang aktor di film tersebut namun tentu saja pengertiannya
HARUS sama dan tidak boleh meleset dari konteks percakapan yang terjadi
sehingga lebih mudah dipahami. Kamus/Dictionary adalah sahabat sekaligus partner setia dari translator. Kenapa tidak memakai Google Translation? Memang benar, Google telah menyediakan fitur penerjemahan singkat dan mudah untuk diakses siapapun. Namun, beberapa kata terjemahan versi Google Translation, tidak dapat dipakai karena bahasa yang dipergunakan dalam Google Translation adalah bahasa yang baku dan penerjemahannya menggunakan metode kata per kata atau sering disebut Word by Word. Bukan sesuai konteks kalimat sehingga jika subtitle diterjemahkan dengan menggunakan Google Translation, sering terlihat lucu dan konyol dan menyulitkan orang yang membacanya. Proses Translation/penerjemahan tergantung mood dari sang translator
itu sendiri. Apalagi jika bahasa yang digunakan adalah bahasa politik
dan kedokteran, tentu butuh waktu yang lebih lama untuk
menerjemahkannya. Normalnya untuk video berdurasi 30 menit, dibutuhkan
waktu 2-3 jam. Translator juga sangat bergantung pada ketelitian dari para Re-Timer, sebab para translator tidak ada waktu untuk melakukan timing ulang dan tentu saja jika harus dilakukan, hal ini akan memperlambat kerja mereka.
TYPESETTER [Special Effect]
Tidak semua film/dorama menggunakan jasa typesetter, namun bagi pecinta anime dan tokusatsu, typesetter
sangat diperlukan untuk tambahan keterangan seperti nama-nama karakter,
nama tempat, pemanis dalam bentuk tulisan yang warna warni dan running text. Mungkin pecinta anime sering melihat teks lagu opening theme atau ending theme yang dibuat selayaknya video Karaoke? Atau bentuk font
yang berubah-rubah? Bentuk tulisan yang menari-nari, penuh permainan
warna yang menarik, dsb. Nah, itu adalah karya dari para artis typesetter ini. Mereka lebih suka menamakan karya mereka sebagai KARA-EFFECT, agar penonton lebih terhibur dan bisa ikut bernyanyi. Para typesetter ini mungkin bisa disebut sebagai bagian artistik dari sebuah subtitle. Pembuatan KARA-EFFECT juga tidak kalah rumitnya. Mereka harus melakukan timing ulang terhadap hasil kerja dari para Re-Timer di atas. Dan mereka harus memilih dan menentukan effect yang sesuai dengan tema dari lagu dari ribuan effect yang tersedia. Dan mereka harus mengusahakan agar subtitle yang mereka hasilkan tidak berat kapasitasnya dan ukuran file Outputnya. Karena jika terlalu berat, bagian Encoder akan menjadi kesulitan pula. Dan ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam untuk 1 episode berdurasi 30 menit.
QUALITY CHECKER/QUALITY CONTROLLER
Bagian ini dibutuhkan orang yang penuh kesabaran dan teliti. Bagian ini harus melakukan checking terakhir untuk bagian-bagian yang mungkin terlewat dari ke-3 tahap di atas. Jadi mau tidak mau, seorang Quality Checker
[QC] harus menonton ulang film ini dari awal hingga akhir dan menjadi
pemeriksa terakhir apabila menemukan kesalahan. Tujuannya agar para
penonton tidak menjadi bingung dan terganggu dengan karya yang mereka
hasilkan. Karena itu seorang QC harus menguasai ketiga hal di atas
seperti re-timing, translation dan typesetter. Dan tentu
saja pemahaman bahasanya pun harus paling tinggi di antara semua bagian
tersebut. Dan apabila terdapat kesalahan, QC harus melakukan pencatatan
dan dilaporkan kepada bagian Re-Timing, Translator dan Typesetter agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi.
ENCODER / UPLOADER
Setelah melewati tahap Quality Checking, tibalah sebuah subtitle di gerbang akhir. Yaitu di tangan Encoder dan Uploader. Apabila subtitle yang dihasilkan hanya berupa Softsubtitle [file dalam bentuk terpisah dengan filmnya], maka subtitle tersebut langsung menuju ke Uploader untuk diposting ke website penyedia subtitle ataupun forum-forum penyedia. Namun bila file subtitle yang dihasilkan berupa Hardsubtitle [Film menyatu dengan subtitle-nya], di sini tugas seorang Encoder dimulai. Proses Encoding adalah proses yang paling lama di antara semua tugas2 di atas, karena proses menyatukan film dengan subtitle membutuhkan aplikasi khusus dan spesifikasi komputer yang cukup tinggi. Karena dalam melakukan encoding ini, resolusi film yang awalnya besar, misalnya di atas 2 GB dengan resolusi 1440×1080, lewat proses Encoding
ini bisa dikecilkan hingga ke 200-an MB saja, dengan resolusi sama
tanpa merubah kualitas gambar dan suara. Jadi jangan coba-coba untuk
melakukan Encoding dengan Spec Computer yang standar
apalagi asal-asalan karena dijamin prosesor komputer kalian akan gosong
terbakar akibat prosesor komputer kalian dipaksa bekerja keras. Hasil
pengamatan penulis ke salah satu Encoder dari salah satu Fansubs Anime, spesifikasi komputer mereka adalah Processor 4core, dengan RAM sebesar 8 GB dan minimal space harddisk 200 GB ditambah dengan internal fan di dalam CPU mereka sebanyak 3 buah serta layanan internet broadband ekstra besar dan cepat untuk melakukan uploading. Proses untuk melakukan Encoding untuk sebuah film berdurasi 30 menit, dibutuhkan waktu tidak kurang dari 3 jam. Semakin besar file sumber dan resolusinya, maka akan semakin lama proses ini dilakukan.
Melihat rumitnya proses pembuatan subtitle
seperti di atas, maka sebagai pemakai jasa mereka sudah patutnya
memberikan apresiasi lebih besar kepada mereka-mereka yang telah bekerja
keras demi membantu para penggemar film anime dan dorama pada
khususnya. Memang pernah ada ucapan dari beberapa penggemar bahwa
menonton film dengan teks berbahasa Inggris lebih enak atau lebih bisa
diserap. Tapi mohon diingat juga, tidak semua orang pecinta film, dorama, TV Show
ataupun anime di Indonesia yang mampu berbahasa Inggris atau berbahasa
Jepang dengan baik. Jika memang di antara para penggemar film-film
tersebut memiliki kemampuan berbahasa inggris ataupun berbahasa Jepang
di atas orang-orang, sekedar saran, bukankah lebih baik jika bergabung
dengan salah satu Komunitas Fanssubber dan menerapkan kelebihan kalian untuk membantu sesama yang membutuhkan?
Namun, masih sangat
disayangkan, apresiasi dan penghargaan bagi para FS di Indonesia masih
sangat minim bahkan nyaris tidak ada. Hal ini terbukti dengan masih
banyaknya pihak-pihak yang memanfaatkan kemurahan hati para FS ini
dengan cara melakukan uploading ulang film dan subtitle ke website pribadi tanpa ijin, mengubah setting-an dan kredit dari FS dan kemudian dirubah ke nama mereka sendiri, memperjual belikan hasil karya para FS yang notabene
bekerja dengan sukarela, namun disalahgunakan demi kepentingan dan
keuntungan pribadi, meminta-minta dengan nada yang memaksa agar subtitle episode berikutnya segera dirilis, mencaci maki bahkan menghina jika ada terjemahan yang salah atau kesalahan dalam melakukan timing,
dan sebagainya. Sungguh, hal-hal tersebut di atas sangatlah menyakitkan
dan mengecewakan para FS, karena mereka mengerjakannya dengan ikhlas
& sukarela sampai terkadang menyita waktu pribadi mereka [beberapa
FS masih berstatus pelajar, mahasiswa dan karyawan perusahaan]. Ironis
memang. Sesuai judul di atas, Karya mereka sangat dibutuhkan dan
dinantikan, namun keberadaannya terkadang dilupakan. Setelah
berlarut-larut dan terus bersabar, akhirnya beberapa FS memutuskan untuk
berhenti dan tidak mau lagi membuat subtitle ke dalam bahasa
Indonesia karena merasa kecewa dan kesal hasil karya mereka yang mereka
buat dengan susah payah, tidak dihargai bahkan disalahgunakan. Siapa
yang akan rugi jika hal tersebut terus-menerus berlanjut, dan kemudian
seluruh FS di Indonesia akhirnya memutuskan untuk menghentikan aktivitas
mereka? Tentu kita semua yang akan merasakan akibatnya. Akan semakin
sulit bagi kita untuk menonton tayangan dari idola kita masing-masing,
sulit untuk meng-update berita, tertinggal dari rekan-rekan
yang bahasa Inggrisnya lebih baik dari kita, dan banyak lagi kerugian
yang akan kita dapatkan.
Sumber: http://japanesestation.com/fansubs-indonesia-karyanya-dinantikan-namun-keberadaannya-kerap-dilupakan/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar